Jenis Jenis Amplifier dan Fungsi Amplifier
Jenis Jenis Amplifier dan Fungsi Amplifier. Amplifier merupakan suatu rangkaian atau peralatan yang sering digunakan dalam perangkat elektronika. Dengan menggunakan amplifier suatu perangkat dapat memiliki keluaran daya atau sinyal yang lebih besar dari sumber masukannya. Dengan alasan tersebut amplifier banyak digunakan seperti contohnya power amplifier, amplifier speaker, amplifier toa, dan lain sebagainya. Dari beberapa jenis amplifier yang tersedia, amplifier terbaik adalah amplifier yang memiliki nilai gain paling tinggi yang artinya sinyal output lebih besar dari sinyal input yang diterima.
Jenis Jenis Amplifier
Amplifier yang tersedia di pasaran saat ini terdiri dari berbagai jenis seperti OT, OTL, BTL, dan OCL. Dari masing-masing amplifier yang tersedia di pasaran tersebut tentunya telah memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan.
1. OT (Output Transformer)
Amplifier jenis ini yaitu rangkaian yang merupakan jenis amplifier yang menggunakan kopling pada sebuah transformer OT yang digunakan untuk menghubungkan rangkaian penguat akhir dengan beban pengeras suara (loudspeaker). Respon frekuensi amplifier OT biasanya berada pada rentang audio menengah, sehingga produksi suara yang dihasilkan memiliki nada bassnya yang tidak terlalu bagus.
Untuk keunggulannya, amplifier OT ini tahan terhadap short sircuit penguat akhir sehingga penguat suara (loudspeaker) menjadi tidak cepat rusak. Amplifier jenis ini biasanya sering digunakan sebagai pengeras suara saat berpidato, ceramah, dan sebagainya.
2. OTL (Output Transformer Less)
Jenis amplifier ini berbeda dengan jenis amplifier sebelumnya yang meneggunakan transformer OT, pada amplifier ini tidak menggunakan keluaran yang berasal dari transformer OT. Rangkaian amplifier jenis ini menggunakan elco sebagai ganti transformer, misalkan nilai 2200uf untuk amplifier yang memiliki watt besar.
Pada umumnya tegangan rangkaian amplifier ini hanya terdiri dari + (positif) dan – (negatif / ground). Selain itu, Amplifier OTL mempunyai ciri khas lainnya yaitu terdapatnya ukuran kapasitor yang cukup besar dimana biasanya bisa lebih dari 1000µF. Fungi elco pada amplifier yaitu salah satunya power amplifier yang berguna untuk menstabilkan tegangan listrik. Untuk pengaplikasiannya, Amplifier OTL biasa digunakan pada perangkat elektronik seperti televisi, handphone, radio, laptop dan sebagainya.
3. BTL (Bridge Transformer Less)
Amplifier jenis ini adalah rangkaian amplifier OCL yang rangkaiannya digabung dengan metode Bridge (jembatan). Sehingga power keluaran nya (output) menjadi 2 kali lipat dari power rangkaian amplifier OCL.
Dengan demikian, amplifier BTL akan memiliki sinyal amplitudo sebesar 2 kali lipat yang dihasilkan dari pada hanya menggunakan satu buah amplifier saja. Namun, ada permasalahan yang sering terjadi pada amplifier BTL, yaitu mempunyai panas berlebih pada masing-masing IC (Integrated Circuit). Untuk mengatasinya, maka harus dipasangkan pendingin (heatsink) yang cukup besar pada setiap IC agar mencegahnya terbakar atau hangus.
4. OCL (Output Capasitor Less)
Amplifier jenis ini merupakan rangkaian amplifier yang memiliki skema rangkaian dari transistor/IC penguat final langsung ke speaker output (tanpa perantara komponen lain). Umumnya tegangan yang dihasilkan amplifier ini simetris yaitu + (positif), 0 (nol), – (negatif).
Amplifier OCL biasanya digunakan pada penguat daya dengan nilai amplitudo yang besar, oleh karena itu amplifier jenis ini dipasangkan catu daya (power supply) simetris. Selain itu, amplifier OCL dianggap lebih aman pada ouput yang dikeluarkan ke beban pengeras suara (loudspeaker). Amplifier jenis ini mempunyai ciri khas pada salah satu ujung beban keluaran yang terhubung dengan CT transformator. CT transformator berfungsi sebagai sumber tegangan pada titik simpul atau tengah dari suatu gelombang suara yang dihasilkan.
Baca juga : Klasifikasi Power Amplifier
Fungsi Amplifier
Pada dasarnya amplifier memiliki beberapa fungsi tergantung pada aplikasi penggunaan dan kebutuhannya. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari amplifier yaitu sebagai berikut :
1. Menyesuaikan Suara Keluaran (Output)
Amplifier memiliki kemampuan untuk membuat keluarannya menghasilkan sinyal suara yang mirip dengan sinyal masukannya. Hal itu karena amplifier memiliki serangkaian komponen sebagai pre-amp didalamnya.
2. Mengatur Karakteristik Suara
Amplifier juga memiliki selanjutnya yaitu untuk mengatur karakteristik sinyal suara yang dihasilkan. Amplifier berguna untuk mengatur karakteristik dari audio seperti karakter bass, treble, balance, midle, volume, dan gain. Selain itu, jika di dalamnya terdapat komponen AUX (seperti yang ada di TOA), maka karakteristik suara pada suatu amplifier bisa diubah sesuai dengan apa yang kita inginkan
3. Sebagai Penguat Suara
Amplifier sebagai penguat suara adalah fungsi utama yang terdapat pada sebuah amplifier. Amplifier dapat menguatkan sinyal suara yang kemudian sinyal tersebut dikeluarkan melalui gelombang suara pada loudspeaker. Tapi sebelumnya sinyal suara dari masukan yang ada dikonversi terlebih dahulu menjadi sinyal listrik supaya tegangannya bisa naik. Setelah tegangannya naik maka suara yang dihasilkan nanti akan menjadi lebih besar.
Komentar