Cara Kerja Inverter dan Fungsi Inverter
Cara Kerja Inverter dan Fungsi Inverter. Inverter adalah suatu rangkaian atau perangkat elektronik yang dapat mengubah tegangan listrik arus searah (DC) menjadi tegangan listrik arus bolak balik (AC). Inverter sendiri sebenarnya merupakan kebalikan dari konverter atau adaptor yang mengubah tegangan listrik arus bolak balik (AC) menjadi tegangan listrik arus searah (DC). Pada umumnya di pasaran terdapat beberapa jenis inverter dan tentunya juga digunakan untuk kebutuhan serta aplikasi yang berbeda. Namun secara prinsip, sebenarnya seluruh inverter memiliki cara kerja utama yang sama yaitu menghasilkan arus bolak balik (AC).
Baca juga : Pengertian dan Jenis-jenis Inverter
Cara Kerja Inverter
Pada dasarnya hampir seluruh rangkaian atau perangkat inverter yang dapat mengubah tegangan listrik arus searah (DC) menjadi arus bolak balik (AC) secara sederhana hanya terdiri dari beberapa komponen atau rangkaian yaitu transformator center tap (trafo CT), rangkaian osilator, dan rangkaian saklar (switch). Proses pada inverter hanya mengubah arus searah yang berasal dari sumber seperti aki ataupun baterai menjadi arus bolak balik, dengan kata lain inverter tidak dapat menghasil tegangan listrik sendiri.
Pada bagian primer transformator center tap (Trafo CT) yang digunakan dalam inverter, terminal CT trafo dihubungkan ke sumber tegangan rendah arus searah (contoh baterai 12V) sedangkan dua terminal lainnya dihubungkan melalui saklar (switch) dua arah ke ground rangkaian. Jika saklar terhubung pada titik A maka akan mengakibatkan arus listrik mengalir dari terminal positif baterai menuju terminal CT trafo yang kemudian akan mengalir ke titik A trafo hingga ground pada jalur 1 melalui saklar. Ketika saklar dipindahkan ke titik B, arus listrik yang mengalir pada jalur 1 akan terhenti dan arus akan mengalir pada jalur 2 dari terminal positif baterai ke terminal CT trafo yang kemudian akan mengalir ke titik B hingga ground melalui saklar titik B tersebut.
Perpindahan saklar ke titik A atau ke titik B (peralihan ON/OFF) dikendalikan oleh sebuah rangkaian osilator yang berfungsi sebagai pembangkit frekuensi 50 Hz yaitu untuk memindahkan arus listrik dari titik A ke titik B dan dari titik B ke titik A sebanyak 50 kali per detik. Dengan demikian listrik DC yang mengalir pada jalur 1 dan jalur 2 juga bergantian sebanyak 50 kali per detik sehingga ekuivalen dengan listrik AC yang memiliki frekuensi 50 Hz. Pada umumnya komponen utama yang digunakan sebagai saklar pada rangkaian saklar inverter adalah transistor ataupun MOSFET.
Baca juga : Pengertian MOSFET dan Fungsinya
Listrik yang dihasilkan tersebut selanjutnya akan dialirkan melalui trafo pada bagian sekundernya berupa tegangan dengan taraf yang lebih tinggi seperti 110 volt hingga 240 volt. Tegangan output yang dihasilkan ini tergantung pada jumlah lilitan pada kumparan sekunder trafo yang digunakan inverter atau disebut juga dengan rasio jumlah lilitan antara kumparan primer dan kumparan sekunder transformator pada inverter tersebut.
Fungsi Inverter
Fungsi Inverter listrik yang utama yaitu mengubah listrik arus searah menjadi listrik arus bolak balik seperti layaknya listrik yang dihasilkan dari jaringan PLN. Contoh fungsi inverter yang sering ditemukan yaitu penggunaan pada UPS yang berfungsi sebagai listrik cadangan sebuah komputer agar tetap dapat menyala ketika terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba atau tegangan listrik menurun drastis.
Namun saat ini inverter juga banyak digunakan pada bidang otomatisasi industri dan perangkat perangkat yang membutuhkan daya dengan presisi yang tinggi serta dapat diubah parameternya secara linier. Beberapa contohnya seperti fungsi inverter pada air conditioner yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan air conditioner konvensional dan fungsi inverter solar cell yang banyak digunakan pada perangkat penghasil listrik menggunakan cahaya matahari (panel sel surya).
Karakteristik Gelombang Inverter
Pada inverter sendiri yang keluarannya berupa arus bolak balik (AC) terdapat beberapa karakteristik gelombang yang berbeda diantaranya yaitu Square Sine Wave, Modified Sine Wave, dan Pure Sine Wave. Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa karakteristik gelombang inverter tersebut :
1. Square Sine Wave
Sesuai dengan namanya Square Sine Wave adalah jenis sinyal yang berbentuk kotak. Jenis inverter yang menghasilkan sinyal dengan karakteristik gelombang kotak seperti ini tidak cocok jika digunakan untuk beban coil seperti kulkas, atau trafo karena dapat merusak peralatan tersebut. Inverter yang menghasilkan gelombang jenis ini sering juga disebut dengan push-pull inverter.
2. Modified Sine Wave
Modified Sine wave adalah karakteristik gelombang yang merupakan hasil modifikasi Square Sine Wave yang dihasilkan inverter. Inverter yang menghasilkan sinyal dengan karakteristik Modified Sine Wave dapat digunakan untuk beban coil namun hasilnya kurang maksimal serta terjadi pemborosan daya yang lebih tinggi. Jenis inverter dengan karakteristik Modified Sine Wave juga tidak disarankan untuk penggunaan peralatan yang sensitif seperti jenis-jenis peralatan audio.
3. Pure Sine Wave
Karakteristik Pure Sine Wave merupakan bentuk sinyal keluaran terbaik dari inverter, namun inverter yang dapat menghasilkan karakteristik sinyal seperti ini memiliki harga yang sangat mahal. Hal tersebut karena memang karakteristik gelombang ini maksimal digunakan untuk semua peralatan karena gelombang yang dihasilkan murni seperti gelombang yang dihasilkan dari listrik PLN.
Mantap 👍 dan terima kasih atas sharing knowledge nya
BalasHapus