Pengertian Relay dan Jenis jenis Relay
Pengertian Relay
Apa itu relay ? Relay adalah sebuah komponen elektronik yang merupakan sebuah saklar atau switch yang digunakan untuk mengendalikan sebuah instrumen atau perangkat lain. Relay menggunakan prinsip kerja elektromekanikal sehingga dapat dioperasikan dengan mengaliri arus listrik untuk menghasilkan mekanis.Perangkat relay yang menerapkan prinsip elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian yaitu elektromagnet (koil) dan bagian mekanis berupa saklar (switch), sehingga dengan aliran arus listrik yang kecil dapat mengendalikan sebuah perangkat yang menggunakan aliran listrik besar. Sebagai contoh, relay 5 volt yang dengan arus listrik 50 milivolt dapat mengendalikan lampu pijar dengan tegangan 220 volt untuk menyalakan dan mematikannya.
Relay
sendiri banyak diaplikasikan pada alat penunjang kegiatan manusia
karena penggunaannya yang cukup mudah serta jika rusak pun untuk
mendapatkan stok relay penggantinya mudah dicari karena sudah banyak
toko-toko komponen yang menjual komponen elektronik yang satu ini.
Komponen elektronik ini bisa ditemui pada sepeda motor dan lebih spesifik pada perangkat starternya, dengan begitu dinamo starter pada motor dapat dikendalikan dan dinyalakan hanya dengan arus yang kecil yang mengalir ke relay. Pada bagian lain juga terdapat pada sistem klakson motor atau mobil agar lebih keras suara yang dihasilkan maka dipasang relay untuk mengendalikannya.
Baca juga : Motor Listrik dan Komponen Penyusunnya
Pada dunia industri pun banyak yang menggunakan relay hanya saja dengan spesifikasi yang berbeda dari pemakaian untuk umum serta masih banyak lagi pemanfaatan dan aplikasi relay tersebut.
Komponen elektronik ini bisa ditemui pada sepeda motor dan lebih spesifik pada perangkat starternya, dengan begitu dinamo starter pada motor dapat dikendalikan dan dinyalakan hanya dengan arus yang kecil yang mengalir ke relay. Pada bagian lain juga terdapat pada sistem klakson motor atau mobil agar lebih keras suara yang dihasilkan maka dipasang relay untuk mengendalikannya.
Baca juga : Motor Listrik dan Komponen Penyusunnya
Pada dunia industri pun banyak yang menggunakan relay hanya saja dengan spesifikasi yang berbeda dari pemakaian untuk umum serta masih banyak lagi pemanfaatan dan aplikasi relay tersebut.
Sebuah relay memiliki ada memiliki yang namanya POLE dan THROW. Dimana
pole yang artinya kontak seperti saklar yang dapat bergerak dan
dipengaruhi oleh gaya magnetik yang dihasilkan dari kawat gulungan yang
disebut koil dan dialiri listrik. Sedangkan throw merupakan kondisi dari
pole atau kontak tersebut. Kondisi tersebut terdiri Normally Open (NO)
dan Normally Close (NC).
Perbedaan dari kedua kondisi tersebut sangat jelas. Normally Open yaitu kondisi dimana saklar yang terdapat dalam relay dalam kondisi terputus apabila tidak ada aliran aliran listrik yang masuk ke koil relay, sebaliknya Normally Close adalah kondisi dimana saklar dalam keadaan short atau terhubung. Ketika koil pada relay dialiri listrik maka koil menghasilkan medan magnet yang menyebabkan pole atau kontak bergerak sehingga yang awalnya pole relay dalam kondisi NO berubah posisi dan terhubung ke terminal NC begitupun sebaliknya yang semula NC berubah menjadi ke posisi terminal NO.
Perbedaan dari kedua kondisi tersebut sangat jelas. Normally Open yaitu kondisi dimana saklar yang terdapat dalam relay dalam kondisi terputus apabila tidak ada aliran aliran listrik yang masuk ke koil relay, sebaliknya Normally Close adalah kondisi dimana saklar dalam keadaan short atau terhubung. Ketika koil pada relay dialiri listrik maka koil menghasilkan medan magnet yang menyebabkan pole atau kontak bergerak sehingga yang awalnya pole relay dalam kondisi NO berubah posisi dan terhubung ke terminal NC begitupun sebaliknya yang semula NC berubah menjadi ke posisi terminal NO.
Jenis-jenis Relay.
Terdapat berbagai jenis relay jika berdasarkan aplikasi penggunaannya seperti relay klakson, relay lampu mobil, relay omron, relay starter, relay 12v, relay kulkas, relay klakson mobil, dan masih banyak lagi. Namun berdasarkan perbedaan jumlah pole dan throw relay itu sendiri terbagi dalam 4 jenis, yaitu :
1. Relay SPST (Single
Pole Single Throw), relay jenis ini hanya memiliki 4 buah pin saja
yaitu 2 buah untuk koil dan 2 buah pin lagi untuk terminal saklar. Relay
jenis ini juga disebut dengan relay 4 kaki.
2. Relay SPDT (Single
Pole Double Throw), relay jenis ini memiliki 5 buah pin yaitu 2 pin
atau terminal untuk koil dan 2 pin lain untuk kondisi NC dan NO serta
pin sisanya untuk sumber yang akan disinkronkan terhadap 2 pin NC atau
NO tadi. Relay jenis ini juga disebut dengan relay 5 kaki.
3. Relay DPST (Double
Pole Single Throw), memiliki 6 buah pin yaitu 2 pin utama untuk coil
dan 4 buah pin sisanya sebagai terminal. Karena memiliki 4 buah pin
untuk terminal maka relay jenis ini dapat digunakan untuk 2 buah saklar
yang dikendalikan dalam satu kendali coil saja.
4. Relay DPDT (Double
Pole Double Throw), memiliki 8 buah pin terminal. relay jenis ini sama
prinsip dan sistemnya seperti jenis relay SPDT namun hanya berbeda dari
segi jumlah terminal saklar yang dapat digunakan. Jumlah pin yang dapat
digunakan sebagai saklar pada jenis ini berkelipatan 2 dari relay SPDT,
jadi total ada 6 pin yang terdiri dari 2 terminal sumber, 2 terminal NC,
2 terminal NO dan 2 buah pin lagi coil.
Demikianlah pengertian dan jenis-jenis dari relay yang sering kita jumpai dan digunakan pada alat perlengkapan sehari-hari.
Komentar